Half Back, Stopper Murni yang Berdiri Paling Depan.
Half Back adalah gambaran dari peran bek stopper murni, sangat mengabaikan tugas cover. Ia berada paling depan dan paling agresif merebut bola. Ia sering menjadi yang pertama dalam mengejar musuh dan menghalau crossing. Makanya tidak heran jika ia sering dianggap sebagai pemain gelandang. Jati dirinya terlihat saat tim dalam posisi menyerang, ia akan sejajar dengan bek yang ikut maju.
Half back sudah ada sejak formasi paling awal dari sepakbola. Waktu itu tidak ada formasi baku, orang-orang hanya berpikir untuk membawa bola ke gawang dan mencetak gol. Kemudian mereka mulai kepikiran untuk memiliki sistem pertahanan. Sederhana, hanya menyuruh satu-dua orang untuk berjaga di area belakang menjegal musuh yang datang. Lalu muncul ide pertahanan berlapis, maka diletakkanlah satu bek di tengah (half-back) dan satunya di ujung (full-back) sebagai lapisan cadangan.
Mengapa sekarang fullback berada di samping? baca sejarahnya disini
![]() |
posisi half-back pada awal mula sepakbola |
Posisi ini tidak pernah hilang, ia hanya berganti istilah. Peran ini bermetafora menjadi konsep stopper-cover. Ada pemain yang aktif menjegal bola ketika datang, dan ada yang menunggu ketika bola lepas. Konsep libero atau spare-man atau pemain pelapis cadangan dipercaya muncul dari ide yang sama. Ketika pertahanan menjadi tugas pemain bek secara eksklusif, maka halfback menjelma menjadi bek stopper. Pada perkembangannya tugas stopper-cover menjadi tugas yang dijalankan oleh bek secara simultan, Italia berpikir tentang menciptakan cover murni, maka muncullah libero. Ketika tugas stopper dipindahkan ke tengah, maka munculah gelandang stopper atau akrab kita kenal ball-winning midfielder. Dengan memurnikan peran stopper (tanpa tugas passing seperti gelandang) maka half back lahir kembali.
Seiring evolusi taktik yang berjalan terus menerus, halfback dimunculkan lagi dengan reputasi sebagai bek stopper paling agresif, saking agresifnya ia berada di posisi terdepan dan sering dianggap gelandang. Mempertegas definisinya sebagai Half, bermain ditengah. Dan Back, berjiwa seorang Bek, Half Back.
Di Football Manager, peran half back bisa diterapkan di pos DM (DMCL-DMC-DMCR). Ia bisa dimainkan sendiri atau dipasangkan dengan pemain lain. Secara game, ia dibaca sebagai seorang gelandang, meski nanti pergerakannya di lapangan akan seperti bek. Dengan tugas defend, half back bertugas menjaga keamanan saat tim menyerang.
Keuntungan menggunakan half back adalah jaminan keamanan saat tim menyerang, sebagai seorang bek ia tidak akan ikut maju, tapi justru menunggu dibelakang. Jika ada pemain belakang yang maju seperti libero atau wingback, dia yang akan menutup ruang yang ditinggalkan. Ketika bertahan, dia menjadi gelandang yang agresif seperti ball-winning. Posisinya sebagai bek paling depan akan membuatnya menjadi yang paling pertama mengejar bola saat di-counter lawan.
Ketika bertahan ia akan menempel musuh (marking) meski tidak seagresif ball-winning midfielder, namun semakin ke belakang barulah dia agresif maksimal mengejar musuh sampai dapat (work rate, aggression, stamina). Ia menjadi yang terdepan dalam merebut bola (tackling) dengan didukung pemain lain untuk mengurung /pressing musuh (anticipation, teamwork).
Ketika tim mendapatkan bola, ia akan mendekat namun diwilayah belakang saja (teamwork). Ketika bola naik, ia akan berhenti di tengah lapangan, sejajar dengan bek yang ikut naik (hold position). Pada posisi tim menyerang ini ia tampak seperti mundur, padahal ia hanya diam, para bek lah yang maju. Ia akan mengisi ruang jika ada pemain bek seperti libero atau wingback yang maju (decision, teamwork, positioning). Ia tetap selangkah lebih maju bersiap-siap jika musuh melakukan counter (anticipation, concentration).
Ketika mendapatkan bola, ia tidak akan berlama-lama dengannya, seketika mencari rekan untuk dioper (dribble less). Ia mengirimkan umpan-umpan sederhana (passing), namun bisa juga melakukan umpan beresiko jika disuruh.
Ketika bola direbut musuh, ia akan menjadi yang pertama menjegal pemain (aggression, bravery, strength) dan menghalau crossing (jumping reach, heading). Mencoba mengulur waktu supaya temannya membangun pertahanan (composure). Namun jika musuh merebut bola di area tengah atau sepertiga sendiri, halfback pun akan bergerak dengan lebih agresif. Secara agresifitas sebenarnya mirip ball-winning, namun jatidiri halfback sebagai bek membuat agresifitasnya aktif ketika bola lebih berada lebih bawah.
Trait yang cocok
- dives into tackles; membantunya dalam merebut bola dari musuh
- mark opponent tightly; membantunya mengunci musuh di wilayahnya
- stay back at all time; membantunya fokus berjaga di belakang
- play short simple passes; membantunya mengalirkan bola tanpa resiko.
Trait tidak cocok
- get forward whenever possible; tidak baik untuk tugasnya menjaga daerah belakang
Halfback ketika bertahan akan seperti gelandang, namun ketika menyerang ia akan tetap di belakang, artinya area di tengah akan ditinggalkan oleh halfback. Pastikan masih ada orang yang menutup ruang disitu.
Posting Komentar
Posting Komentar