Anchorman, Tembok Kokoh Penangkal Kreatifitas Musuh
Anchorman adalah seorang pemain gelandang bertahan yang disiplin berada diposisinya bertujuan untuk menganulir kreatifitas musuh yang masuk wilayahnya. Pemain dengan peran ini bagaikan terikat pada sebuah jangkar yang akan menariknya ketika keluar dari wilayahnya. Posisinya yang statis bertujuan untuk menjadi penghalang bagi kreatifitas musuh. Pergerakannya ini menjaga struktur permainan tim sehingga tidak mudah diacak-acak oleh musuh.
Anchorman merupakan peran kunci pada taktik Wingless Wonder yang mengantarkan Inggris menjuarai Piala Dunia 1966. Peran ini efektif dalam mematahkan dominasi 424 Brazil kala itu. Inggris tidak bertemu Brazil secara langsung di turnamen itu, tapi formasi 424 dengan gaya dribbling kreatif telah mendominasi dunia. Banyak tim menggunakan formasi ini termasuk Portugal (lawan di semifinal, yang diperkuat Eusebio) dan Jerman (lawan di final). Disiplin tinggi yang ditampilkan oleh Nobby Stiles mampu menciutkan nyali para winger musuh untuk beraksi. Stiles memimpin 4 bek di belakangnya untuk menciptakan pertahanan yang kokoh. Strategi ini berhasil menutup area winger yang ingin dribbling serta memutus koneksi mereka dengan pemain lain.
Anchorman merupakan peran yang sederhana, ini bisa dimainkan oleh kebanyakan pemain. Pemain tidak perlu melakukn penyesuaian ketika terpaksa bermain dengan peran ini. Namun perannya cukup ekstrim karena fokus bertahan dan tidak membantu dalam penyerangan. Ketika memegang bola, anchorman akan melajutkan umpan secara sederhana, menghindari umpan-umpan yang beresiko direbut musuh.
Anchorman sangat diandalkan karena ia sangat disiplin dalam kembali ke posisinya. Setelah mengejar musuh, ia akan kembali ke posisi awalnya berjaga-jaga bila ada kemungkinan pergerakan musuh berikutnya. Posisinya yang lebih statis memberikan keuntungan bagi tim karena tim jadi memiliki struktur yang lebih solid khususnya dalam bertahan. Struktur yang solid ini meminimalisir celah yang bisa dimanfaatkan musuh. Tanpa struktur yang solid, tim akan terombang ambing mengejar bola yang berpindah-pindah. Menutup rapat di satu pos, namun membuka celah di tempat lain. Fokus dan stamina pemain pun cepat terkuras.
Anchorman berposisi di area gelandang yang paling belakang, hampir sama dengan half-back. Kedua peran ini sama-sama menunggu di belakang saat tim memegang bola, menjadi jaminan keamanan dari serangan balik musuh. Perbedaannya adalah ketika diserang balik, half-back akan mengejar musuh sampai dapat, sedangkan anchorman lebih fokus menyergap di wilayahnya saja.
Di Football Manager, posisi anchorman hanya bisa diaktifkan di area DM (DMCL-DMC-DMCR). Ia bisa bermain sendiri di area itu, atau ditemani pemain lain. Dengan tugas defend ia akan fokus menjaga keamanan di pertahanan.
Anchorman bermain di area DM, ketika bertahan ia akan mengincar musuh yang membawa bola (anticipation, concentration), mengejarnya bila masuk ke wilayahnya (marking). Ia akan berusaha merebut bola (tackling). Namun jika pemain mencoba menariknya keluar wilayah, ia dengan disiplin akan kembali ke posisi awalnya (hold position). Ia tahu kapan ia akan kembali atau terus mengejar musuh hingga batasnya (decision, positioning). Ia bersama-sama bek di belakang akan membentuk sistem pertahanan yang solid (teamwork).
Ketika tim mendapatkan bola ia akan mencoba menawarkan opsi umpan (teamwork). ketika bola sudah sampai ke lini depan ia akan kembali ke wilayahnya (hold position). Anchorman bermain aman dengan tidak banyak menggiring bola (composure, dribble less). Ia mengirimkan umpan-umpan sederhana yang minim resiko. Ia hanya memabantu mengolah posssesion, tidak bernafsu menciptakan peluang atau gol (take fewer risk, shoot less).
Ketika bola direbut oleh musuh, anchorman fokus berjaga di wilayahnya. Ia cenderung menunggu daripada mengejar musuh (positioning, concentration). Namun ketika musuh datang ke wilayahnya, ia secara kombatan akan menghajarnya (tackling, strength).
Trait yang cocok
- stay back at all time; membantunya fokus pada pertahanan
- play short simple passes; membantunya bermain minim resiko
Trait yang tidak cocok
- get into opposition area; tidak cocok dengan tugasnya untuk menjaga wilayah di belakang.
Anchorman lebih banyak mempertahankan posisi, sehingga ia memberi kebebasan bagi partnernya untuk mengeksplor ke depan. cocok dipasangkan dengan partner yang bisa menjelajah ke depan.
Anchorman juga memberikan pertahanan yang solid, khususnya dengan formasi yang rigid (kaku). Jangan lupa libatkan bek di belakangnya dalam membangun sistem pertahanan yang efektif.
Perbedaan dengan ball-winning midfielder adalah keputusan mengejar musuh serta keberanian meninggalkan area untuk itu. Anchorman cenderung menunggu dan tidak mempan digoda untuk keluar wilayah.
Posting Komentar
Posting Komentar