Laporkan Penyalahgunaan

Penjelasan Role - Segundo Volante

Segundo Volante, the Makalele Role

Segundo Volante (volante kedua) adalah gelandang bertahan yang bertugas untuk bergerak lebih maju, dimana volante pertama bertugas menjaga sektor pertahanan. Dengan posisi awal gelandang bertahan yang lebih dalam, pergerakannya untuk maju membutuhkan stamina dan fisik yang prima. Peran ini jadi makin spesial karena memiliki tugas defensif (merebut bola) di seluruh area lapangan. Area yang luas serta tugas merebut bola menjadikan peran ini paling dekat dengan istilah “Makelele Role”.

Berawal di klub Flamengo sekitar akhir 1930an, pemain asal Argentina bernama Carlos Volante sangat ahli menjalankan tugas menjadi seorang gelandang bertahan. Pada waktu itu belum ada istilah gelandang bertahan apalagi di Amerika Latin. Pada waktu itu WM adalah formasi umum dan pemain di tengah disebut Half-back, bertugas menghalau serangan musuh. Mereka hanya fokus bertahan seperti bek tidak memiliki tugas passing seperti pemain tengah. Volante hadir dengan kemampuan bertahan dan passing yang seimbang, makanya orang-orang sana menyebut posisi ini dengan sebutan Volante.

Pelatih Flamengo saat itu, Flavio Costa memodifikasi 2 gelandang bertahan (volante) pada formasi 3-2-2-3 WM. Satunya tetap bermain seperti Volante, dan Volante yang kedua ditugaskan untuk bermain lebih maju. Pada perkembangannya pemain yang maju ini berevolusi menjadi peran dan tugas lain. Namun jika fokus pada tugas Volante yang pertama, maka Volante yang kedua (segundo volante) membentuk tugas yang makin eksklusif. Ciri utamanya adalah tugas bertahan yang tidak hilang meski area operasinya semakin luas.

Peran ini tumbuh subur di Brazil. Filosofi permainan yang menyerang kreatif membuat pemain disana merasa perlu meletakkan pemain bertahan di gelandang untuk menjaga keseimbangan permainan. Kesadaran akan pentingnya pemain tipe holding dan DNA untuk bermain menyerang akhirnya menghasilkan sebuah kesepakatan; Segundo Volante. Dimana pemain yang bertahan itu tetap bisa ikut maju menyerang. Beberapa revolusi taktik Brazil menghadirkan peran ini. Pada 1970, Brazil menggunakan formasi 424 dengan dua gelandang bertahan yang bermain lebih dalam, satu berperan sebagai lebih bertahan dan satunya punya keleluasaan untuk maju. Formasi 4222 di Piala Dunia 1982 dan 1994 juga menggunakan dua gelandang bertahan dengan formula yang hampir mirip 1970.

Saat menyerang, ia bisa mengisi ruang menyeimbangkan permainan, dan ikut mengolah possession sebagaimana pemain gelandang. Namun yang menarik adalah pergerakannya saat maju. Karena posisi awalnya yang bermain lebih dalam, ia menjadi serangan tak terduga ketika maju, membuat musuh panik akan kehadirannya. Ia bisa menjadi serangan andalan ketika terjadi kebuntuan di lini serang, cekatan dan taktis.

Dalam Football Manager, role Segundo Volante (SV) hanya bisa di letakkan di posisi DM di area halfspace (DMCL atau DMCR). Tugas utamanya adalah bertahan dan membantu build-up sebagaimana gelandang bertahan umumnya, namun kelebihannya adalah memiliki tugas untuk maju ke depan. Bisa dibilang ia adalah gelandang bertahan pada posisi CM atau bahkan AM. Melakukan tugas bertahan seperti melancarkan pressing, merebut bola, menjegal musuh dapat dilakukan dimana saja. Menempel musuh di wilayahnya sendiri adalah tugas mudah bagi SV.

“Segundo Volante adalah BWM yang pakai obat kuat”

  

Sebagai gelandang bertahan, Segundo Volante akan banyak beroperasi di wilayah antara pemain gelandang dan pemain bertahan. Ia akan ikut menempel musuh (marking), merebut bola (tackling), dan melakukan pressing, dan memberikan cover pertahanan di wilayahnya (positioning).

Saat bola berhasil direbut, ia ikut membantu build-up, melanjutkan aliran bola dan menjaga possession (passing, composure, balance). Semakin bola di depan, ia akan ikut naik. Pada tugas support ia akan maju lebih jauh (get further forward). Ia akan membantu serangan dengan mencari celah untuk dapat membantu serangan (off the ball)

SV sering menjadi serangan kejutan, makanya ia perlu selalu sigap dalam menerima bola (anticipation, first touch, acceleration, strength). Ketika bola di kakinya, ia bisa langsung shoot dari jauh (finishing, long shot) atau secepatnya mencari opsi lain (decision). Dan disaat bersamaan juga ia mewaspadai jika bola direbut musuh (concentration).

Ketika bola direbut musuh, ia akan segera menuju posisi bertahan (pace, positioning). Dan tekadang perlu berjibaku dengan musuh (acceleration, strength, balance). Karena area kerjanya yang luas (work rate) maka SV harus memiliki stamina yang bagus serta fokus yang tinggi (concentration).

Trait yang cocok

  • arrives late in opponents’ area, maksud trait ini bukan datang terlambat, namun datang di waktu yang tepat, di saat yang tidak terduga oleh musuh.
  • shoot from distance, mengasah senjata rahasia SV. serangan lagi buntu, tiba-tiba, jebret!.
Trait yang tidak cocok
  • stay back at all time, ia dibutuhkan di depan.

SV harus memiliki skill lengkap. Ia adalah gelandang bertahan, skill bertahan-nya harus bagus. Ia bermain ditengah, skill mengolah possession-nya harus bagus. Ia juga ikut membantu serangan, skill menyerang-nya juga harus bagus.

SV sering bergerak maju, pastikan ia memiliki partner yang bisa mengcover-nya di belakang. 

SV lebih nyaman bermain pada taktik possession, karena pergerakannya jadi pembeda diantara passing yang makin monoton. Pada taktik counter gerakannya masih efektif, namun jika terlalu banyak longball tanpa hasil, stamina SV akan boros.

Pada kondisi musuh bermain low-block atau menumpuk bek, SV mampu membantu membongkarnya dengan memberi opsi umpan.

Related Posts

Posting Komentar